KDRT VS BDSM

Pada masyarakat yang sudah maju, dengan tingkat intelektual warga yang menengah ke atas, kecenderungan domestic violence masih bisa dikomunikasikan sehingga menjadi gaya hidup yang marak seperti di dalam film layar lebar Fifty Shade of Grey. Sebuah gaya hidup yang mengakui salah satu pihak sebagai Dominan, Master/Mistress pemegang kendali dan satu pihak sebagai Submissive hingga Slave.

Gaya hidup seperti ini dildasarkan pada kontrak , perjanjian kesepakatan kedua belah pihak secara tertulis lengkap dengan detail kompensasinya. BDSM berpegang pada safe, sane and consensual: kesepakatan, aman dan nyaman. BDSM tidak didasarkan pada emosi karena tekanan kejiwaan melainkan atas dasar kebutuhan dan orientasi seksual seseorang.

Sementara pada masyarakat yang satu kakinya ingin disebut sudah modern, maju tetapi masih berpandangan konvensional dan mempunyai tingkat intelektual menengah ke bawah, yang lazim disebut sebagai masyarakat marginal, domestic violence merupakan kriminalisasi dan penindakan hak asasi manusia. Domestik violence pada masyarakat marginal tidak didasarkan pada sebuah kontrak tertulis yang detail melainkan didasarkan pada semata pelampiasan emosi, frustrasi, depresi dan sejenisnya. Kesemuanya itu bisa jadi akumulasi dari gaya hidup ilusif yang sulit sebenarnya diraih.

Anda bisa membeli buku yang membahas Kedua hal ini pada awal Desember 2022, direncanakan bakal dilaunch. Tinggal sediakan pengganti ongkos cetak untuk versi buku cetak dan untuk versi ebook bisa bayar pakai gopay dan ovo.