Pasangan KDRT Beresiko Buruk Pada Anak
Yang namanya pasangan biasanya memang saling melengkapi. Ada yang dominan ada yang submissive, ada yang melindungi dan ada yang dilindungi. Ada yang menyayangi dan ada yang disayangi. Ada yang memberi komitmen ada yang menerima komitmen. Komitmen setara dengan kesepakatan. Seperti ada yang menikahi dan yang dinikahi.
Hingga tercipta rumah tangga. Rumah tangga berdasar menikahi dan dinikahi bersifat formal, memenuhi tata norma masyarakat dan . Tertulis dan tercetak sebagai bukti hukum sah. Pernikahan menghasilkan rumah tangga warga negara dengan kewajiban pAtrilokal, suami menafkahi istri, sedangkan kewajiban materi lokal istri menafkahi suami. Itu idealnya.
Pada kondisi masyarakat masa kini batasan materlokal dan pAtrilokal mengikuti perkembangan jaman. Tidak semua lelaki pAtrilokal mampu bertanggung jawab penuh pada rumah tangganya. Perempuan akhirnya yang menjadi tulang punggung. Keadaan ini bisa terjadi pada perjalanan rumah tangga alias pernikahan. Tetapi gaya hidup konsumtif, terpaan media visual yang membahana menyebabkan lelaki pAtrilokal menjadi jeli. Memilih perempuan yang cintai atau memilih perempuan yang dapat menghidupi dan membiayai dirinya sendiri. Lelaki tampan dengan kategori memiliki anugerah baby face dan sejenis tetapi tidak memiliki kualifikasi kompetitif di alam cyberspace cenderung tergoda memilih perempuan biasa yang kampungan yang bukan tipenya, yang unyu unyu masih naif sebagai sasaran dan mangsa.
Pernikahan pun digelar sejumlah friksi dan konflik menghadang di perjalanannya. Perempuan dari kampung yang udik tetapi potensial dan kaya raya ini lemah dan mudah dirayu. Ibarat kran air yang lancar membiayai dan memfasilitasi si handsome dan babyface. Si handsome dan baby face pun menerima dengan suka cita. Di luar hubungan pernikahan, ia pun melampiaskan jati diri sebenarnya. Glamour, mencari perempuan tipe dia, tidur dan berselingkuh dengan nyaman, menjadi sugar dady pada anak anak baru gede juga tak apa.
Kondisi seperti itu berjalan aman selama si istri buta dan tidak curiga serta penurut, nerimo atau istilah kerennya terlahir submissive. Namun, umur manusia saja ada batasnya apalagi segala sesuatu yang disembunyikan meski hanya Tuhan yang tahu, Tuhan juga punya kuasa memberi rasa keadilan.
Lelaki yang begini ketika ketahuan mempunyai tiga langkah biasanya. Langkah pertama, berhenti sementara bertingkah dusta. Kedua, jika tidak dapat berhenti sementara ya berdusta dan melakukan penyangkalan dengan kata kata manis semanis matchanya StarBuck. Ketiga, mengancam perceraian kepada si istri, atau jika ancaman itu tidak mempan ya menumpulkan kekesalan, sebal dan stres serta depresi yang mendorong kejantanan lelaki bertindak ekstrim melakukan kekerasan.
Terus apa Putus ?
Pilihan terus atau putus tergantung pada masing masing yang terlibat. Diteruskan akan makan hati salah satu pihak.Jika sudah punya anak, kelak rumah tangga yang dipenuhi KDRT akan mewariskan banyak hal: anak yang trauma pada KDRT sehingga memilih tidak berpasangan atau kecenderungan penyimpangan seksual; anak yang ketika dewasa kelak berpotensi menjadi figur yang KDRT juga; perbuatan sadis sebagai pelampiasan dendam anak pada orang tua pelaku KDRT. Mungkin itu sebabnya selebritas internasional memilih memutuskan mengakhiri hubungan dengan pasangannya. Madonna tinggalkan Sean Penn. Rihana lepaskan Chris Brown. …..
KDRT dan Gaya Hidup
