Micro Library sangat bagus untuk memajukan budaya membaca, yang masih rendah, di berbagai pelosok desa di Indonesia . Seperti konsep yang dimasukkan ke dalam rancangan Warak Kayu menarik, yaitu menggunakan bahan dan material yang mayoritas dari kayu.
Demikian diungkapkan Ratna Setyaningsih, arsitek dari Grounds Kent Arsitek Indonesia menanggpi pertanyaan tentang Perpustakaan Kayu yang mendapat pujian dunia.
“Keuntungan penggunaan bahan dan material kayu selain mudah dicari, bisa menggunakan kayu lokal. Material ini juga efisien di perakitan. Bisa fabrikasi, dipersiapkan dan diolah di pabrik sampai siap dipasang di lapangan.” kata Ratna menjelaskan.
Menurutnya Proses ini memangkas banyak jadwal konstruksi dan mengurangi ketidakakuratan detail bangunan.
Design Warak Kayu juga banyak memasukkan penghawaan alami dari kisi-kisi dinding kayu dan memaksimalkan pencahayaan alami, mengurangi penggunaan listrik terutama pada siang hari.
“Yang perlu diingat adalah penggunaan dam eksploitasi masif sumber daya alam dari kayu2 tersebut (di bangunan ini hanya pondasi & material penutup atap yg tidak menggunakan kayu. Ini harus diimbangi dengan pembangunan berkelanjutan sustainable architecture.” jelasnya.